Hai, Koncoku Sinau!
Pernah nggak kamu penasaran kenapa setiap kali ujian Biologi, pasti ada aja soal tentang biji tumbuhan yang muncul? Padahal topiknya kelihatannya sederhana banget — cuma “biji” gitu lho. Tapi ternyata, bagian kecil ini punya peran besar dalam kehidupan tumbuhan, bahkan bisa jadi indikator penting dalam proses evolusi dan keberhasilan reproduksi makhluk hidup di darat.
Artikel ini bakal bantu kamu memahami konsep-konsep penting tentang biji tumbuhan melalui 10 soal pilihan ganda yang sering banget muncul di ujian, lengkap dengan pembahasan panjang dan analisis mendalam. Kita juga bakal bahas sedikit hasil riset dari berbagai universitas biologi supaya kamu bisa paham konsepnya bukan cuma hafalan, tapi juga secara ilmiah (karena belajar yang paham konsep itu lebih keren kan, daripada cuma hafal doang? 😎).
Apa Itu Biji Tumbuhan?
Sebelum masuk ke soalnya, kamu perlu tahu dulu apa sih sebenarnya biji itu?
Biji adalah hasil fertilisasi atau pembuahan ganda pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Biji mengandung embrio (bakal tumbuhan baru), cadangan makanan, dan pelindung berupa kulit biji (testa).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Departemen Biologi Universitas Gadjah Mada (2022), biji merupakan adaptasi evolusioner penting yang memungkinkan tumbuhan bereproduksi tanpa ketergantungan pada air seperti tumbuhan paku. Jadi, bisa dibilang biji itu semacam “inovasi alami” yang membuat tumbuhan bisa bertahan di berbagai kondisi lingkungan (UGM, 2022).
Struktur Biji
Sebelum kamu menjawab soal, ingat dulu ya struktur dasar biji:
Testa → kulit pelindung biji
Embrio → calon tumbuhan baru (terdiri atas radikula, plumula, dan kotiledon)
Endosperma → cadangan makanan
Mikropil → lubang kecil tempat masuknya air saat perkecambahan
Menurut penelitian dari Universitas Indonesia (Fakultas Biologi, 2021), struktur biji berpengaruh besar terhadap kecepatan perkecambahan dan daya tahan biji terhadap lingkungan ekstrem seperti suhu tinggi atau kekeringan (UI, 2021).
10 Soal Pilihan Ganda Tentang Biji Tumbuhan dan Pembahasannya
Soal 1
Bagian biji yang berfungsi melindungi embrio dari kerusakan mekanis dan kekeringan disebut …
A. Kotiledon
B. Testa
C. Radikula
D. Endosperma
E. Plumula
Jawaban: B. Testa
Pembahasan:
Testa adalah kulit biji yang terbentuk dari dinding integumen bakal biji. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama embrio agar tidak rusak oleh tekanan, serangan mikroba, atau kekeringan. Dalam beberapa biji seperti kacang tanah, testa juga berperan mencegah penguapan air berlebihan.
Menurut penelitian Universitas Padjadjaran (2020), kekuatan lapisan testa berkorelasi langsung dengan tingkat viabilitas biji (kemampuan biji untuk tetap hidup dalam waktu lama).
Soal 2
Cadangan makanan pada biji dikendalikan oleh bagian …
A. Radikula
B. Endosperma
C. Plumula
D. Kotiledon
E. Hipokotil
Jawaban: D. Kotiledon
Pembahasan:
Kotiledon adalah daun lembaga yang berfungsi menyimpan cadangan makanan atau membantu menyerap nutrisi dari endosperma.
Pada tumbuhan dikotil seperti kacang hijau, dua kotiledon menyimpan zat tepung yang akan digunakan saat perkecambahan. Sedangkan pada monokotil (seperti jagung), cadangan makanan tersimpan di endosperma.
Menurut penelitian dari Universitas Brawijaya (2023), kandungan karbohidrat dalam kotiledon dapat menentukan durasi dormansi dan kecepatan perkecambahan (Brawijaya, 2023).
Soal 3
Bagian embrio biji yang akan tumbuh menjadi akar adalah …
A. Radikula
B. Plumula
C. Epikotil
D. Kotiledon
E. Hipokotil
Jawaban: A. Radikula
Pembahasan:
Radikula adalah bakal akar pertama yang muncul saat biji berkecambah. Fungsi utamanya menyerap air dan garam mineral dari tanah untuk mendukung pertumbuhan awal tumbuhan.
Menurut Fakultas Biologi Universitas Airlangga (2021), radikula memainkan peran penting dalam menentukan arah pertumbuhan gravitropik positif, yaitu gerakan akar ke arah gravitasi (Airlangga, 2021).
Soal 4
Perbedaan utama antara biji monokotil dan dikotil adalah …
A. Jumlah plumula
B. Jumlah radikula
C. Jumlah kotiledon
D. Jenis endosperma
E. Bentuk testa
Jawaban: C. Jumlah kotiledon
Pembahasan:
Biji monokotil hanya memiliki satu kotiledon, sedangkan dikotil memiliki dua kotiledon. Perbedaan ini juga memengaruhi struktur batang, akar, dan pola tulang daun ketika tumbuhan dewasa.
Menurut studi Universitas Gadjah Mada (2022), perbedaan ini mencerminkan divergensi evolusioner antara kelompok Monocotyledonae dan Dicotyledonae sejak periode Kapur, sekitar 130 juta tahun yang lalu (UGM, 2022).
Soal 5
Fungsi mikropil pada biji adalah …
A. Menyerap cahaya
B. Jalur masuknya air saat perkecambahan
C. Tempat melekatnya embrio
D. Cadangan makanan
E. Pelindung embrio
Jawaban: B. Jalur masuknya air saat perkecambahan
Pembahasan:
Mikropil adalah lubang kecil pada testa yang merupakan sisa saluran masuknya serbuk sari saat pembuahan. Ketika biji berkecambah, mikropil menjadi jalur utama air masuk ke dalam biji.
Riset Universitas Negeri Yogyakarta (2020) menunjukkan bahwa ukuran mikropil berpengaruh terhadap kecepatan imbibisi (penyerapan air). Semakin besar mikropil, semakin cepat biji menyerap air dan mulai berkecambah.
Soal 6
Apa yang akan terjadi jika endosperma biji rusak sebelum perkecambahan?
A. Embrio tetap tumbuh normal
B. Pertumbuhan embrio melambat
C. Tidak berpengaruh apa pun
D. Kotiledon menggantikan fungsinya
E. Biji akan segera berkecambah
Jawaban: B. Pertumbuhan embrio melambat
Pembahasan:
Endosperma menyediakan cadangan makanan utama bagi embrio sebelum tumbuhan mampu berfotosintesis. Jika endosperma rusak, energi yang dibutuhkan untuk pembentukan radikula dan plumula akan berkurang drastis.
Menurut studi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (2022), biji jagung yang kehilangan endosperma menunjukkan penurunan kecepatan perkecambahan hingga 70%.
Soal 7
Perbedaan biji berendosperma dan tidak berendosperma terletak pada …
A. Ada tidaknya cadangan makanan di kotiledon
B. Jumlah radikula
C. Bentuk embrio
D. Warna kulit biji
E. Struktur testa
Jawaban: A. Ada tidaknya cadangan makanan di kotiledon
Pembahasan:
Biji berendosperma (misal: padi, jagung) masih menyimpan cadangan makanan di endosperma. Sedangkan biji tidak berendosperma (misal: kacang tanah) memindahkan semua cadangan ke kotiledon.
Menurut penelitian Universitas Hasanuddin (2020), perbedaan ini menentukan strategi tumbuhan dalam menyimpan energi untuk tumbuh di habitat tertentu.
Soal 8
Manakah pernyataan berikut yang benar tentang perkecambahan epigeal?
A. Kotiledon tetap di bawah tanah
B. Plumula tumbuh di dalam tanah
C. Hipokotil memanjang mengangkat kotiledon ke atas
D. Endosperma tidak digunakan
E. Testa melekat pada radikula
Jawaban: C. Hipokotil memanjang mengangkat kotiledon ke atas
Pembahasan:
Perkecambahan epigeal terjadi ketika hipokotil memanjang dan mendorong kotiledon ke atas permukaan tanah. Contohnya pada kacang hijau.
Sedangkan perkecambahan hipogeal (seperti jagung) membuat kotiledon tetap berada di dalam tanah.
Menurut riset Universitas Negeri Surabaya (2023), tipe perkecambahan ini berhubungan dengan strategi tumbuhan dalam mendapatkan cahaya secepat mungkin setelah biji berkecambah.
Soal 9
Seorang peneliti menemukan dua populasi dari satu spesies leguminosa: Populasi A hidup di padang berpasir (kering) dan Populasi B hidup di tepi sungai (lembap). Biji dari Populasi A menunjukkan testa yang jauh lebih tebal dan lapisan suberin, sementara biji Populasi B memiliki testa tipis tetapi endosperma lebih besar. Manakah penjelasan evolusioner paling masuk akal untuk perbedaan ini?
A. Populasi A berevolusi untuk dormansi jangka panjang karena kondisi kering tidak menjamin keberlangsungan perkecambahan segera.
B. Populasi B memerlukan perlindungan lebih karena ditempati oleh pemangsa tanah sehingga testa harus tipis untuk cepat kabur.
C. Perbedaan ini murni akibat drift genetik tanpa nilai adaptif.
D. Testa tebal pada Populasi A membantu meningkatkan fotosintesis biji.
E. Endosperma besar pada Populasi B menghalangi imbibisi sehingga menunda perkecambahan.
Jawaban: A
Pembahasan:
Ini soal life-history strategy dan trade-off adaptif. Testa tebal dan lapisan suberin meningkatkan ketahanan fisik dan mengurangi permeabilitas air — adaptasi klasik untuk dormansi dan bertahan dalam kondisi kering. Dengan testa tebal, biji mampu menunggu kondisi lingkungan yang cocok (curah hujan) sebelum berkecambah — strategi bet-hedging terhadap ketidakpastian iklim. Sebaliknya, biji di lingkungan lembap (Populasi B) mendapat keuntungan dari cadangan makanan lebih besar (endosperma besar) untuk pertumbuhan cepat setelah berkecambah—strategi rapid establishment.
Pilihan B tidak masuk akal: pemangsa tanah biasanya menaikkan seleksi terhadap biji yang lebih terlindungi (testa tebal), bukan tipis. C (drift) kurang mungkin bila perbedaan terkoheren dengan lingkungan. D salah fungsi (testa bukan organ fotosintetik). E salah mekanisme: endosperma besar tidak menghalangi imbibisi; kalau apa pun, itu memberi energi untuk perkembangan awal.
Bagaimana diuji secara eksperimental? Ambil biji kedua populasi, lakukan percobaan imbibisi (kecepatan penyerapan air), uji viabilitas setelah periode kekeringan, dan lakukan uji perkecambahan di berbagai kondisi air. Jika hipotesis adaptif benar, biji Populasi A akan bertahan lebih lama dalam kekeringan dan menolak berkecambah sampai ada sinyal lingkungan yang kuat.
Soal 10
Seorang mahasiswa mengukur tekanan osmotik pada kotiledon biji kacang vs endosperma biji padi pada tahap perkecambahan awal. Ia menemukan gradient osmotik kuat (lebih negatif) di bagian yang mendekati radikula sehingga aliran air menjadi terarah menuju radikula. Mekanisme paling plausibel yang menjelaskan pembentukan gradien osmotik ini adalah …
A. Akumulasi sukrosa melalui aktivitas invertase dan sucrose synthase di jaringan sink (radikula) sehingga menarik air osmotik.
B. Pergerakan air dipaksa oleh perbedaan suhu saja.
C. Gradien terbentuk karena tekanan turgor akar dewasa yang menarik air.
D. Kegiatan mikroba di radikula menciptakan gradient kimia.
E. Kotiledon aktif memompa air ke arah radikula menggunakan pompa ion ATPase.
Jawaban: A
Pembahasan (panjang):
Pada perkecambahan, aliran assimilate dari cadangan disukai terjadi ke radikula/plumula yang menjadi sink metabolik. Enzim-enzim seperti invertase dan sucrose synthase memecah sukrosa menjadi gula-gula sederhana (glukosa, fruktosa) yang meningkatkan konsentrasi osmotik lokal di jaringan sink — membuat potensi air lokal lebih negatif dan menarik air melalui imbibisi sehingga mendukung pertumbuhan radikula. Ini adalah mekanisme klasik sink-driven water flux.
Pilihan B tidak relevan; C melibatkan organ dewasa; D kurang mungkin sebagai mekanisme utama; E tidak tepat karena pemompaan air langsung bukan mekanisme fisiologis utama—lebih ke pemompaan ion memodulasi potensi air tetapi skor A jauh lebih konsisten.
Bukti eksperimen: ukur aktivitas invertase dan konsentrasi gula di jaringan radikula vs bagian lain, serta lakukan tracer (¹⁴C) untuk melihat aliran karbon. Inhibitor invertase harus mengurangi gradient dan memperlambat pertumbuhan radikula.
Kesimpulan: Kenapa Kamu Harus Paham Materi Daun?
Mempelajari daun itu bukan cuma buat ujian, tapi juga buat memahami gimana tumbuhan bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan.
Menurut riset Universitas Leiden (2021), struktur daun adalah cerminan adaptasi ekologi tumbuhan terhadap habitatnya. Jadi kalau kamu paham daun, kamu bisa menebak seperti apa lingkungan tempat tumbuhan itu hidup!
Jadi, jangan cuma hafalin definisi — pahami fungsinya, kaitkan dengan lingkungan, dan coba analisis kayak ilmuwan muda.
Mau Belajar Lebih Mudah?
Kalau kamu masih sering bingung dengan materi Biologi seperti ini, jangan khawatir. Di KoncoSinau.id, kamu bisa belajar bareng guru privat yang ngerti banget cara ngajarin biologi dengan cara yang seru dan gampang dipahami.
Kamu bisa tanya-tanya tentang struktur daun, fotosintesis, sampai latihan soal OSN. Belajarnya bisa di rumah atau online, fleksibel banget!
👉 Yuk, gabung di KoncoSinau.id dan jadikan Biologi pelajaran favoritmu!
Layanan Yang Kami Tawarkan
- 
	Bimbel Masuk PTNOrder via WhatsApp
Bimbel Masuk PTN #1 Untuk Area Jabodetabek – Daftar Sekarang!
Rated 4.66 out of 5Rp2.000.000 – Rp7.200.000Price range: Rp2.000.000 through Rp7.200.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page - 
	Bimbel Masuk PTNOrder via WhatsApp
Bimbel Masuk PTN di Jakarta Pusat – Raih Impianmu Lolos UTBK SNBT Bersama KoncoSinau.id!
Rated 4.68 out of 5Rp250.000 – Rp7.200.000Price range: Rp250.000 through Rp7.200.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page - 
	Bimbel Masuk PTNOrder via WhatsApp
Bimbel Masuk PTN di Jakarta Selatan – Raih Impianmu Masuk UI, ITB, UGM Bersama KoncoSinau.id!
Rated 4.64 out of 5Rp250.000 – Rp7.200.000Price range: Rp250.000 through Rp7.200.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page - 
	Bimbel Masuk PTNOrder via WhatsApp
Bimbel Masuk PTN di Jakarta Timur – Siap Lolos UTBK dengan Bimbingan Privat Terbaik!
Rated 4.63 out of 5Rp250.000 – Rp7.200.000Price range: Rp250.000 through Rp7.200.000 Select options This product has multiple variants. The options may be chosen on the product page 
															





